REVIEW SKRIPSI : PEMISAHAN ALUMINIUM DARI ZEOLIT ALAM SUMBAWA SEBAGAI BAHAN DASAR SINTESIS ɣ-Al2O3


REVIEW SKRIPSI : PEMISAHAN ALUMINIUM DARI ZEOLIT ALAM SUMBAWA SEBAGAI BAHAN DASAR SINTESIS ɣ-Al2O3

By : Zulkifli, ST
A. Zeolit Alam Sumbawa


Istilah zeolit atau zeolit berasal dari dua suku kata yaitu “Zein” yang artinya membuih dan “Lithos” artinya batu, sehingga dikenal dengan batuan berbuih. Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa. Mineral ini sering ditemukan dengan mengisi celah – celah bebatuan. Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas volkanik yang banyak mengandung unsur silika.

Zeolit sintetik adalah zeolit yang dibuat secara rekayasa yang sedemikian rupa sehingga diperoleh mineral zeolit yang memiliki karakteristik lebih baik dibandingkan zeolit alam. Prinsip pembuatan zeolit sintetik adalah komponennya yang terdiri dari silika dan alumina, sehingga dapat disintesis dari berbagai bahan baku yang mengandung silika dan alumina.

Analisis kandungan unsur dan komposisi dari zeolit alam yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini yang menjelaskan bahwa kandunganAluminium oksida dalam mineral zeolit alam adalah 21.1%, lebih besar dibandingkan dengan logam oksida lainnya selain silikon oksida. Sehingga mineral zeolit alam sangat potensial dalam sintesis aluminium oksida.


B. Aluminium Oksida

Aluminium oksida (alumina; Al2O3) memiliki kelebihan diantaranya ketahanan pada suhu tinggi dan ketahanan terhadap korosi. Hal ini mendukung alumina digunakan pada bidang yang sangat luas sebagai bata tahan api dan material abrasif. Dalam dunia industri, lebih dari 45 juta ton alumina diproduksi di dunia, yang umumnya dimanufaktur dengan metode Bayer menggunakan bauksit, dan sekitar 40 juta ton diolah menjadi aluminum murni (K.Nakano, 2001), sehingga lebih dari 5 juta ton Al3O3 diproduksi sebagai material yang bermutu tinggi dan digunakan dalam beberapa aplikasi seperti biomaterial, katalis, stasiun luar angkasa dan perhiasan (kidney jewelry). beberapa kegunaan alumina seperti di bidang katalis, sebagai adsroben di bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan di bidang komposit.

C. Proses Penelitian
Penelitian ini akan mengamati pemisahan aluminium oksida dengan silikon oksida serta besi oksida serta pengaruh suhu kalsinasi terhadap pembentukan ɣ - Al2O3. Dalam penelitian ini perubahan kadar unsur logam berharga seperti aluminium dan unsur pengotornya seperti silikon dan besi dari kaolin dianalisis menggunakan beberapa pengujian meliputi. Penelitian ini meliputi, pengujian XRF, XRD, SEM-EDX, dan FTIR. Seluruh proses percobaan dapat dilihat pada diagram alir Gambar 3.1.

D. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui persentasi alumina yang dihasilkan dilakukan analisis XRF yang ditunjukan oleh tabel 4.2 menunjukan komposisi kimia sebelum dan setelah disintesis. Komposisi aluminium oksida yang mencapai 89.80% adalah persentase komposisi yang tinggi dibandingkan dengan logam oksida lainnya. Peningkatan persentase alumina dalam penelitian ini disebabkan karena pengotor seperti silika yang tidak larut bersamaan pada proses leaching dan besi sudah terpisah menjadi endapan pada proses pengkontrolan pH. Hal ini juga dapat dilihat dari gambar SEM pada kedua sampel sebelum dan setelah disintesis yang menggambarkan adanya perbedaan ukuran partikel dan warna. Sehingga silikon, besi dan logam lainnya berhasil dipisahkan dalam proses sintesis. Lain dengan kalsium oksida yang persentase komposisinya semakin meningkat, hal ini dikarenakan pada proses leaching kalsium oksida larut bersamaan dengan aluminium oksida dan mengalami proses pengendapan bersamaan dengan aluminium oksida.



E. Kesimpulan

1.         Pemisahan alumina dengan besi dan silika menggunakan metode presipitasi dari zeolit alam Sumbawa berhasil dipisahkan. Hal ini ditunjukan dengan persentase alumina sebesar 89.80%, sehingga sangat potensial sebagai bahan dasar sintesis ɣ-Al2O3.
2.         Berdasarkan analisis XRD dari ketiga variasi suhu kalsinasi dalam penelitian ini, suhu 750 oC merupakan suhu yang baik dalam sintesis ɣ - Al2O3.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Mineral Mangan (Mn) Sumbawa: Potensi dan Manfaatnya Dalam Aplikasi Dibidang Industri

Review Seminar : Pengolahan Limbah Galvanis (Zinc Ash) Menjadi Seng Oksida (ZnO) Menggunakan Senyawa Organik

Review Seminar : SINTESIS DAN KARAKTERISASI SILIKA NANOPARTIKEL DENGAN METODE SOL-GEL DARI PASIR KUARSA BELITUNG oleh Insan Akbar Alamsyah, S.T